Contoh RPP Merawat dan Memperbaiki Kompresor Mesin Pendingin

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Program Keahlian       :           Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

Kelas / Semester          :           X/1

Alokasi Waktu            :           18 x 45 menit

Standar Kompetensi   :           Merawat dan Memperbaiki Kompresor Mesin Pendingin

Kompetensi Dasar       :           Mempersiapkan Perawatan dan Perbaikan Peralatan

1.         Indikator                               

1.1       Kognitif

  1. Dengan mempelajari tahapan-tahapan persiapan perawatan dan perbaikan kompresor pada handout (C) siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menerapkan (B) seluruh (D)  tahapan perawatan kompresor sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
  2. Dengan memperhatikan peralatan bongkar pasang kompresor pada slide presentasi dan peralatan secara langsung (C) siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menyebutkan (B) seluruh (D) peralatan bongkar pasang kompresor.
  3. Dengan memperhatikan peralatan pemeliharaan kompresor pada slide dan peralatan secara langsung (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menyebutkan (B) tiga (D) jenis peralatan pemeliharaan kompresor.
  4. Dengan mengidentifikasi komponen utama kompresor pada trainer refrigerasi (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menunjukan (B) tiga (D) komponen utama pada kompresor.
  5. Dengan mengidentifikasi alat kontrol kompresor pada sistem pendingin pada trainer refrigerasi (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menunjukan  (B) tiga (D) alat kontrol kompresor.
  6. Dengan mengidentifikasi suara kerja dari kompresi kompresor pada trainer refrigerasi (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menunjukan (B)  satu (D) suara kerja dari kompresi kompresor.
  7. Dengan mempelajari cara pelacakan tekanan dari refrigeran dengan manifold gauge pada handout (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menjelaskan  (B) dua (D) cara melacak tekanan dari refrigeran dengan manifold gauge.
  8. Dengan mempelajari cara mengecek kelistrikan komponen kompresor dengan avo meter pada handout (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menjelaskan  (B) satu (D) cara mengecek kelistrikan komponen kompresor dengan avo meter.
  9. Dengan mempelajari cara mengecek kelistrikan alat kontrol kompresor dengan avo meter pada handout (C), siswa SMKN 1 Cimahi kelas X semester 1 (A) dapat menjelaskan  (B) satu (D) cara mengecek kelistrikan alat kontrol kompresor dengan avo meter

1.2       Psikomotor

1.        Persiapan keselamatan, kebersihan dan keselamatan kerja dilakukan dengan benar sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

2.        Persiapan kerja dilakukan dengan benar. Siapkan seluruh alat dan bahan yang menunjang kegiatan.

3.        Proses kerja dilakukan dengan benar sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

4.        Waktu kerja yang dilakukan sesuai dengan yang dialokasikan.

1.3       Afektif

  1. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
  2. Siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
  3. Siswa aktif bertanya secara logis.
  4. Siswa aktif dalam diskusi kelas.

 

2.         Materi Pembelajaran

  1. Tahapan persiapan perawatan dan perbaikan kompresor.
  2. Peralatan bongkar pasang kompresor.
  3. Peralatan pemeliharaan kompresor.
  4. Komponen utama pada  kompresor.
  5. Alat kontrol pada kompresor.
  6. Suara kerja dari kompresi kompresor.
  7. Melacak tekanan refrigeran dengan manifold gauge.
  8. Mengecek kelistrikan komponen utama kompresor dengan avo meter.
  9. Mengecek kelistrikan alat kontrol kompresor dengan avo meter.

3.       Kegiatan Pembelajaran

 A.       Kognitif

1.        Kegiatan Awal (15 menit)

1.        Berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai.

2.        Guru mengecek kehadiran siswa.

3.        Guru membuka pembelajaran sambil memberi pengarahan dan motivasi kepada siswa, kemudian memberikan contoh barang yang biasa ditemukan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas, siswa memperhatikan dan mempersiapkan peralatan belajar.

2.        Kegiatan Inti (55 menit)

a)        Guru menunjukkan slide persentasi penjelasan peralatan pemeliharaan kompresor. Siswa diminta untuk memperhatikan slide demi slide tersebut.

b)        Guru menjelaskan fungsi dari peralatan pemeliharaan kompresor. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

c)        Guru memperlihatkan semua peralatan pemeliharaan kompresor secara langsung. Kemudian guru bertanya kepada siswa tentang peralatan pemeliharaan kompresor. Siswa menjawab pertanyaan guru.

d)       Guru meluruskan jawaban dari siswa kemudian menjelaskan peralatan pemeliharaan kompresor kembali. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

3.        Kegiatan Penutup (15 menit)

a)        Guru meninjau kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan.

b)        Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai seluruh materi pembelajaran yang telah diampaikan oleh guru.

c)        Guru memberikan penugasan kepada siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan.

d)       Guru memberikan pengerahan dan informasi tentang materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang.

e)        Berdoa untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar.

A.       Psikomotor  (30 menit)

1.        Persiapan kerja

a)        Guru mengingatkan siswa agar baju, sepatu, dan perlengkapan praktek dipakai siswa dengan benar.

b)        Guru mengingatkan siswa agar peralatan yang akan digunakan pada praktek kerja perawatan dan perbaikan kompresor bagian dalam disiapkan dengan benar.

c)        Guru mengingatkan siswa agar bahan praktek perawatan dan perbaikan kompresor bagian dalam dilakukan dengan benar.

2.        Proses Kerja

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian guru meminta siswa untuk melakukan kerja praktek persiapan pemeliharaan dan perbaikan kompresor  dengan langkah kerja yang telah diberikan dalam aspek kognitif. Saat proses kerja berlangsung guru melakukan pemeriksaaan ke setiap kelompok kerja dan memberikan pengarahan apabila ada siswa yang mengalami kesulitan atau  kesalahan dalam melakukan proses kerja.

3.        Sikap Kerja

  1. Guru menekankan pada siswa agar praktek dilakukan dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja
  2.  Guru menekankan pada siswa agar peralatan digunakan sesuai dengan fungsinya.
  3. Guru menekankan  pada siswa  agar tata tertib dan peraturan yang berlaku di workshop dipatuhi siswa.
  4. Guru menekankan pada siswa agar proses kerja praktek perawatan dan perbaikan kompresor bagian dalam dilakukan dengan langkah kerja yang benar.

4.        Produk Kerja

Guru memberikan gambaran tentang standar hasil pekerjaaan (produk kerja) perawatan dan perbaikan kompresor bagian dalam. Standar produk kerja disini adalah siswa menguasai kemampuan untuk melakukan perawatan dan perbaikan kompresor bagian dalam dengan langkah kerja yang benar.

5.        Waktu Kerja

  1. Persiapan kerja dilakukan dalam waktu 15 menit
  2. Proses kerja dilakukan dalam waktu  60 menit
  3. Guru mengadakan evaluasi berdasarkan evaluation sheet untuk seluruh siswa. (30 menit)
  4. Membereskan dan menyimpan perlengkapan praktik. (3 menit)
  5. Guru memberikan gambaran tentang praktik yang telah dilaksanakan sesuai dengan hasil evaluasi. (5 menit)
  6. Guru mengecek ulang kehadiran siswa sambil mengumpulkan hasil praktik (6 menit)
  7. Berdo’a untuk mengakhiri praktik. (1 menit)

6.        Kegiatan Penutup

4. Alat dan Media

4.1       Alat                

Alat Pembelajaran       :           Proyektor, papan tulis, penggaris, spidol, kertas gambar,

dan perlengkapan menggambar lainnya.

Alat Praktek                :           Trainer Refrigerasi, dan Kompresor bongkar pasang.

4.2       Media

Gambar kompresor, dan  slide presentasi,

4.3       Sumber

Buku diktat (Lemari Es dan Kompresor) , dan Hand Out

5.                 Hand Out (terlampir)

 

6.                 Alat Evaluasi

Prosedur          :           Test

Bentuk test      :           Tertulis dan praktik

Alat test           :           Gambar Kompresor, penggaris, pensil gambar,  jangka dan peralatan

7.                 Lembar Soal (terlampir)

8.                 Kunci Jawaban (terampir)

9.                 Lembar Penilaian (terlampir)

 

CEGAH SISWA BOLOS, SEKOLAH PASANG MICROCHIPS

_

 

_

Kemajuan teknologi tidak hanya mempermudah beraktifitas maupun berkomunikasi. Di Brazil teknologi dibuat untuk mencegah siswa bolos. Caranya dengan menanam microchips di baju yang dikenakan siswa. Hal ini dilakukan di bagian timur kota Vitoria da Conquista, Brazil. Sebanyak 20 ribu siswa seragamnya ditanam microchips anti bolos.

Cara kerja microchips yang ditanam di lengan baju siswa atau di bawah emblem (lambang) sekolah adalah, ketika siswa melintasi pintu yang sudah dipasang sensor, microchips akan mengirimkan sms kepada orangtua tentang kehadiran siswa tersebut di sekolah. Untuk alat pemantau kedisiplinan siswa ini, pemerintah setempat telah menginvestasikan dana sebesar US$700,000 atau sekitar Rp 6,4 milliar. (KF-Mrg/5/BBC)

Penggunaan Kekerasan Dalam Dakwah

Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala sesuai dengan garis aqidah, syari’at dan akhlak Islam. Dakwah bukan hanya menjadi kewajiban para juru dakwah, tetapi juga kewajiban semua elemen masyarakat muslim. Aktivitas dakwah menuntut para pelaku agar menggunakan cara-cara yang bisa diterima oleh masyarakat. Dakwah dengan cara  kekerasan bukan hanya akan menjauhkan masyarakat dari kebenaran, tetapi juga akan merusak citra Islam. Dibalik itu, Pendapat lain bahwa dakwah dengan cara kekerasan perlu dilakukan karena pelecehan ajaran agama, fitnah, hasutan provokatif, pengrusakan nilai-nilai agama dan moral bangsa adalah kategori kriminal yang jauh lebih terkutuk dari kekerasan.

Sistem hukum dan politik di Indonesia yang cenderung sekuler secara nyata telah membuat sebagian dari nilai-nilai ajaran Islam tidak terakomodasi dalam perangkat hukum negara. Penyakit masyarakat yang bersifat struktural, misalnya industri pornografi atau perjudian, harus dihadapi secara tegas baik dengan pendekatan hukum maupun tekanan-tekanan politis. Pembiaran terhadap kejahatan sosial semacam ini berpotensi membuahkan berbagai bentuk penyakit masyarakat yang pada akhirnya akan merusak berbagai sendi nilai-nilai moral dan bahkan akidah umat Islam.

Memahami ajaran Islam dalam perspektif yang benar adalah prasyarat untuk memahami motif aksi dan reaksi umat Islam terhadap berbagai persoalan sosial dan politik. Islam bukanlah agama yang mengajarkan nilai-nilai permusuhan dan kebencian apalagi anarkisme dan terorisme. Sebaliknya Islam mengajarkan nilai-nilai akhlak yang universal, nilai-nilai baku moral yang kompatibel diaplikasikan bagi seluruh umat manusia. Dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran, dinyatakan bahwa keberadaan Islam di muka bumi ini merupakan rahmat (kebaikan) yang bisa dinikmati semua makhluk yang ada di alam semesta ini (rahmatan lil alamin). Nilai-nilai ajaran Islam juga mencakup wilayah kebaikan yang sangat luas, mulai dari petunjuk cara bersosialisasi yang lebih baik, nilai-nilai akhlak yang memuliakan esensi hidup manusia, sistim politik dan hukum yang adil, pola perdagangan yang adil hingga konsep pengelolaan energi dan lingkungan hidup yang berkesinambungan.

Kehadiran gerakan Islam merupakan dakwah yang terjadi karena adanya ketidakadilan yang dialami umat Islam dan adanya gerakan-gerakan lokal dan global yang mengancam nilai-nilai akidah (keimanan) umat Islam. Upaya pembelaan umat Islam secara terorganisasi merupakan hal mendesak yang dilakukan karena globalisasi yang ada saat ini sudah menjelma menjadi penjajahan gaya baru, melalui upaya-upaya pemaksaan sistim politik, budaya dan sosial ke bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Upaya-upaya pengrusakan dari dalam umat Islam sendiri perlu dihadapi dengan tegas, misalnya upaya pembiasan makna pluralitas atau upaya liberalisasi ajaran Islam. Islam sangat menghargai adanya pluralitas dalam hubungan sosial antar berbagai bangsa termasuk hubungan sosial antar umat beragama, namun menolak tegas pluralitas agama yaitu upaya-upaya mencari kesamaan prinsip diantara berbagai agama yang ada. Toleransi antar umat beragama hendaknya difokuskan pada upaya-upaya mencari pola untuk saling menghormati atas perbedaan yang ada tanpa rasa permusuhan, dan ini jelas terkandung dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur´an, dalam surat Al-Kafirun, “untukmu agamamu, dan untukku agamaku“.

Penggunaan kekerasan dalam menghadapi dan mengalahkan kekuatan batil serta dalam mengubah masyarakat tidak islami menjadi masyarakat islami mengandung dampak yang tidak kecil. Uang, senjata, pasukan, pers, peralatan, dan berbagai lembaga-lembaga kemiliteran maupun lainnya ada di tangan para penguasa yang tidak menghendaki Islam. Apa yang bisa dibangun secara mandiri sangatlah kecil dibandingkan dengan apa yang dimiliki oleh para penguasa dan negara yang menentang Islam; jauh dikatakan seimbang.

Dakwah dengan kekerasan juga akan menimbulkan dampak negatif, yakni munculnya opini yang mengepung para pelaku dakwah yang benar dengan memojokkannya sebagai pelaku keonaran. Siapapun tidak ada yang dapat menghalangi sistem/rezim kufur mengebom berbagai kota dan menghancurkan penduduknya jika sistem/rezim itu merasakan bahaya Islam. Semua itu dilakukan dengan dorongan dan pengerahan seluruh sistem negara. Apa yang terjadi di Afganistan, misalnya, merupakan bukti kongkret.

Konfrontasi fisik militer menjadikan para pengemban dakwah memerlukan dukungan keuangan, pasukan, dan keahlian militer yang terus-menerus demi mengatasi kelemahan dan meningkatkan kemampuan. Untuk memenuhi hal itu, dicarilah orang yang memberikan bantuan dana. Ketika ada orang yang datang, terbukalah jalan setan untuk melegalisasi apa yang tidak ada landasannya secara syar’i. Setan akan menggerakkan agen-agennya yang berpura-pura sebagai orang yang berpegang pada agama, menawarkan ‘bantuan’, melakukan infiltrasi, radikalisasi, provokasi, aksi, dan jatuhlah dakwah pada perangkap stigmatisasi.

Penggunaan kekerasan fisik akan mengalihkan konfrontasi pemikiran dan politik menjadi konfrontasi fisik. Padahal hanya dengan fokus pada pergulatan pemikiran dan politiklah akan tersingkap kesesatan negara kufur, para pembesarnya, kebohongannya, kezalimannya, pengkhianatannya, dan rencana-rencana jahatnya atas Islam dan kaum Muslim. Konsistensi hal ini melahirkan kesadaran dan kekuatan politik masyarakat. Inilah pintu gerbang perubahan menuju tegaknya syariat dan kekuasaan Islam.

Berbeda dengan itu, konfrontasi kekuatan fisik sangat mungkin dimenangkan oleh negara kufur beserta para pengikutnya. Sebab, perimbangan kekuatan fisik amatlah jauh. Opini umum yang tegak di atas kesadaran umum, atmosfir tegaknya syariat Islam, dan kesadaran masyarakat pun akan melenyap. Yang dimunculkan dan dipropagandakan mereka adalah sifat kekerasannya itu. Kondisi demikian akan menjadikan masyarakat makin jauh dari dakwah dan perjuangan Islam.

Sekalipun Allah Swt. menjelaskan, sering golongan yang sedikit mengalahkan golongan yang banyak (QS al-Baqarah [2]: 249), tidak berarti penggunaan kekerasan dalam perubahan masyarakat tidak mengapa. Sebab, Rasulullah saw. sendiri tidak mencontohkannya.

Ringkasnya, mengubah masyarakat tidak islami menjadi masyarakat yang menegakkan Islam secara kâffah haruslah dilakukan dalam wujud pertarungan pemikiran dan perjuangan politik, bukan dengan kekuatan fisik. Inilah metode yang dicontohkan Nabi saw. Janganlah kaum Muslim terperosok ke dalam jebakan yang hendak mengalihkan konfrontasi pemikiran dan politik menjadi konfrontasi kekuatan fisik.

Sumber :        Wikipedia, Website FPI, dll

Genre Game yang Bermanfaat Bagi Pendidikan

Game bisa dikatakan oleh semua orang bahwa game itu virus yang bisa melanda anak-anak hingga kalangan dewasa karena terbius oleh rasa penasaran dan keasyikan dalam bermain game. Namun terlepas dari itu, dibalik game terdapat suatu pendidikan maya yang bisa diimplikasikan ke dalam kehidupan nyata.

Game zaman dulu, yaitu bisa dikatakan zaman tetris dan pac-man merupakan game yang masih sederhana, namun seiring dengan berjalanya waktu, perkembangan game sangat cepat. Sekarang banyak bermunculan game-game yang memiliki hampir kemiripan kenyataanya baik itu dari segi grafik dengan game-play.
Disini akan dikelompokan game dalam beberapa genre. Tentunya setiap genre memiliki dampak kelebihan dan kekurangan bagi setiap orang yang memainkanya.

Action / Fighting

Game action tidak terlepas dari unsur kekerasan sekecil apapun, akan tetapi game yang bernuansa action bisa kita ambil manfaatnya yaitu dari cerita. Game yang berceritakan bahwa jagoanya membela kebenaran merupakan contoh bagi kita semua untuk membela kebenaran. Sedangkan game yang berceritakan bahwa jagoanya berandalan/ tidak taat peraturan maka selanjutnya bisa kita lihat apa yang akan terjadi ketika jagoan tersebut tidak disenangi oleh semua orang. Apabila dalam game action itu terdapat beberapa jenis jurus beladiri maka secara kasat mata kita akan belajar beladiri dari game tersebut.

Misalnya Game action yang bermanfaat adalah game Batman, Spiderman, James Bond, dll.

Misalnya Game fighting yang bermanfaat adalah King of Fighter, Tekken, Street Fighter, dll.

RPG

Salah satu genre game yang paling membutuhkan kemampuan analisis dan kesabaran kita adalah game RPG (Role Playing Game). Dalam setiap game RPG pasti setiap player mempunyai unsur ability yang terdiri dari kemampuan menyerang, bertahan, kekuatan, integelence, dll. Interaksi dalam game RPG merupakan Interaksi yang paling banyak. Jika kita tidak mengikuti atau tidak mengerti interaksi tersebut maka kesananya permainan akan tidak nyambung. Interaksi umumnya berbahasa Inggris, dari sinilah kita bisa mengambil apa yang didapatkan dari kosakata bahasa Inggris yang kita temukan dalam Interaksi. Biasanya interaksi tersebut ada dalam beberapa pilihan ketika interaksi dengan NPC jadi apabila kita memilih kata yang salah maka jalan cerita akan berbeda.

Game RPG yang bermanfaat adalah Final fantasy series, Fall out 3, Mass effect 2, dll.

FPS/TPS

Game FPS sekarang-sekarang ini mulai dicampurkan dengan beberapa genre. Genre ini merupakan genre yang sangat cocok untuk bermain perang atau membasmi hantu/ monster. Game Call of Duty misalnya, game ini berlatar belakang dari sejarah yang ada sebelumnya dan setelahnya. Secara tidak sadar, ketika kita mengikuti jalanya cerita kita bisa tahu bahwa zaman dulu atau zaman sekarang pasti akan begini jika terjadi perang. Tidak perlu repot-repot membaca buku sejarah Perang Dunia ke 2 bisa kita pahami hanya dengan bermain game perang ini.

Game FPS yang bermanfaat adalah Call of Duty series, Medal of Honor, Delta Force, dll.

RTS

Game yang memadukan Strategi dan Kenyataan ini merupakan game yang bisa menjadikan kita penguasa dunia. Strategi membangun pertahanan dan memulai penyerangan merupakan hal yang lazim dalam game RTS ini. Contohnya Game Age of Empires, ketika kita memulai permainan dengan membuat sebuah kota kemudian membuat sumber daya alam untuk keperluan kota secara langsung kita akan belajar berbagai unsur mulai dari ekonomi, politik, sejarah, dll. Ketika ekonomi kota sudah mumpuni, maka kita dapat mudah membangun fasilitas lainya. Membangun tempat hiburan untuk masayarakat kotanya, kemudian pasar, tempat beribadah dan lain-lain. Tentunya dengan membangun fasilitas tersebut bisa memakmurkan masyarakatnya.

Faktor sejarah dalam game ini adalah ketika kita membuat suatu pasukan militer dalam setiap negara pasti akan berbeda unitnya, misalnya Jepang terkenal dengan unit Kamikazenya sedangkan jerman terkenal dengan unit kapal selamnya. Dari situlah kita bisa mengambil pengetahuan bahwa setiap negara memiliki pasukan militer yang berbeda.

Game RTS yang bermanfaat adalah Comand and Conquer series,  Age of Empires, Stronghold Crusaders, dll.

Simulation/ Tycoon

Game The sims merupakan game simulation yang kompleks untuk mengetahui bagaimana setiap aktivitas manusia. Game ini mengajarkan kita bagaimana berkomunikasi dan bersosialisasi dan memperoleh ilmu untuk memikat pasangan. Manfaatnya kita yang agak canggung untuk berteman dan memikat pasangan maka dengan bermain ini ada kemungkinan bisa lebih PD.

Game tycoon seperti Hospital Tycoon dapat membantu kita untuk mengetahui bagaimana suatu kinerja rumah sakit dari mulai peneriman pasien, perekrutan dokter, suster, cleaning service, dll.

Selain itu Game Children of Nile juga  dapat membantu kita dalam pengenalan sejarah dengan memperlihatkan suasana pemerintahan Mesir zaman dahulu yang diterapkan dalam game. Dengan bermain itu secara tidak sengaja kita bisa mengetahui dewa-dewi Mesir.

Sport

Game yang dapat menambah wawasan dan pengalaman adalah game yang bertemakan olahraga. Contohnya game Soccer management macam Football Manager dan Championsip Manager. Kamu akan terbawa untuk menjadi pelatih/manajer. Dengan menjadi manajer kamu akan bisa mengetahui cara perekrutan pemain, penggajian, mencari sponsor, permasalahan pemain, dll. Ketika kamu memulai permainan kamu dituntut untuk menang dengan strategi dan taktik yang kamu jalankan. Karena banyaknya pemain dalam game tersebut kita bisa tahu pemain-pemain yang bagus, berbakat, bahakan tidak berbakat pun bisa kita ketahui.

Game racing merupakan game sport yang membawa kita untuk bisa mengerti untuk menjalankan suatu mesin, misalnya pada saat bermain game racing mobil secara langsung kita bisa melihat ada spedometer kecepatan mobil yang dikendarai. Selain itu kita juga dapat mengerti sistem mobil Automatik dan Manual.

Puzzle

Game ini merupakan game yang sangat membutuhkan kemampuan logika untuk memecahkan masalah. Biasanya game puzzle dibuat serumit mungkin untuk dipecahkan kerumitan tersebut.

Online/ Multiplayer

Game yang menambah kegiatan sosialiasi. Para orangtua sekarang menganggap  game sekarang memberikan dampak buruk bagi anak-anak karena cenderung individual dan susah bersosialisasi. Seiring dengan perkembangan zaman, game sekarang mulai berkembang dengan genre Online atau Multiplayer. Game seperti Ragnarok, RF, dll. Kita bisa mendapatkan teman yang sangat banyak. Secara tidak langsung kita bisa mengajak teman itu kapanpun untuk berjuang bersama untuk mendapatkan level yang kita inginkan.Dari sini mulai rasa saling membutuhkan sama lain.

Sebenarnya masih banyak genre game baru yang bermanfaat bagi kita, namun ane hanya bisa menjelaskan segini aja.

Jelas peran Game dalam pendidikan cukup bermanfaat. Orang tua yang bijaksana tentu tidak akan menganggap game sebagai suatu yang sangat negatif, jika kamu sudah dewasa tentu tahu kan mana game yang baik ditiru dan buruk ditiru!!! Intinya jika kita menganggap game sebagai suatu yang positif maka akan ada banyak hal yang berharga yang bisa kita dapatkan. Sudah seharusnya mungkin GAME harus masuk dalam EKSTRAKULIKULER SD,SMP,SMA bahkan Perguruan tinggi.

Mungkin perkembangan game di masa depan akan menjadi kenyataan layaknya Film GAMER… bagi yang udah nonton tau kan dengan game ini ???